Turis India Berbagi Hubungan Spiritual Yang Unik Dengan Kamboja

Turis India Berbagi Hubungan Spiritual Yang Unik Dengan Kamboja

Turis India Berbagi Hubungan Spiritual – Tidak seperti kebanyakan wisatawan dari negara atau wilayah lain, banyak wisatawan India mengunjungi kuil-kuil kuno Kamboja untuk menjalankan ritual Hindu atau Brahman, kedua agama tersebut berasal dari India. Banyak kuil Khmer kuno awalnya didedikasikan untuk agama Brahmanisme atau dikaitkan dengan agama Hindu, agama yang umum di Kamboja sebelum kedatangan agama Buddha. Hubungan keagamaan inilah yang membuat banyak wisatawan India tertarik untuk mengunjungi Kamboja, dan tercermin dalam rasa hormat besar yang mereka tunjukkan terhadap ukiran dan artefak keagamaan yang dapat ditemukan di seluruh Kerajaan.

Turis India Berbagi Hubungan Spiritual Yang Unik Dengan Kamboja

Nhoem Sidet, seorang pemandu wisata di provinsi Siem Reap, telah mengantar banyak rombongan wisatawan India ke berbagai kuil di daerah tersebut. Ia menjelaskan, mereka biasanya sangat tertarik dengan sejarah candi-candi yang berhubungan dengan agama Hindu, Dewa Siwa, dan tradisi budaya, seperti yang dipahat di Angkor Wat, Gunung Kulen, dan Kbal Spean, antara lain. “Karena mereka sering kali memeluk agama Hindu, mereka memahami agama ini dengan jelas, seperti cerita dan ukiran yang ditemukan di Angkor Wat, yang sebagian besar terkait dengan mitologi India. Candi-candi di Kamboja terkait dengan Brahmanisme dan Buddha, dan di India, tradisi budaya mereka mirip dengan kita,” katanya.

Turis India Berbagi Hubungan Spiritual Yang Unik

“Banyak kitab suci yang berkaitan dengan Brahmanisme telah hilang, tetapi masih ditemukan dalam teks-teks Buddha. Mengenai wisatawan India yang saya pandu secara pribadi, saya perhatikan bahwa mereka sangat tertarik pada ritual doa seperti pemujaan terhadap Siwa dan Wisnu. Misalnya, ketika mengunjungi Kbal Spean, mereka menunjukkan rasa hormat yang besar. Ketika mereka tiba, mereka tidak hanya datang untuk bertamasya; mereka datang untuk berdoa, menunjukkan rasa hormat, dan membaca teks-teks keagamaan. Ini bukan sekadar kunjungan biasa,” tambahnya. Menurut Sidet, jumlah wisatawan India di Kamboja meningkat pada 2024 dibandingkan 2023, meski ia tidak memiliki angka pastinya. Tahun ini, ia berharap dapat menyambut lebih banyak tamu dari subbenua tersebut, karena semakin banyaknya penerbangan langsung antara Kamboja dan India.

artikel lainnya : Perdagangan Kamboja dan Tiongkok Mencapai Rekor Tertinggi 2024

Kamboja dan India menetapkan “Tahun Pariwisata Kamboja-India” pertama pada tahun 2024. Tujuannya adalah untuk mempromosikan pariwisata antara kedua negara. Saat ini, ada penerbangan langsung antara Phnom Penh dan New Delhi, yang dioperasikan oleh Air Cambodia, yang dimulai pada bulan Juni 2024. Pada bulan Februari 2025, penerbangan langsung baru akan ditambahkan antara New Delhi dan Phnom Penh, serta Kolkata dan Siem Reap. Data yang baru-baru ini dirilis oleh Kementerian Pariwisata menunjukkan bahwa dalam 11 bulan pertama tahun 2024, Kamboja menyambut enam juta wisatawan asing, meningkat 22% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, ketika ada 4,92 juta kedatangan.

Dari jumlah tersebut, wisatawan asal India mencapai 69.063 orang atau naik 13,2% dibanding periode yang sama tahun 2023. Namun, wisatawan India belum masuk 10 besar dalam hal jumlah kedatangan. Khiev Thy, presiden Asosiasi Pemandu Wisata Khmer Angkor (KATGA), mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya, wisatawan India merasa bangga dengan budaya dan agama dari India yang ada di Asia Tenggara, khususnya di Kamboja.

“Mereka bangga karena kami, orang Khmer, telah menjalin hubungan dengan India sejak zaman dahulu, dan jumlah wisatawan India terus bertambah. Mereka menunjukkan rasa hormat yang besar saat melihat patung Wisnu atau Siwa. Mereka beribadah dengan khusyuk, mempersembahkan dupa, dan menuangkan air suci sambil takut akan konsekuensi jika tidak melakukannya,” imbuhnya. Namun, ia mencatat bahwa menangani wisatawan India memerlukan kesabaran dan ketenangan tingkat tinggi, karena wisatawan India umumnya menuntut layanan berkualitas tinggi, seperti AC yang kuat, dan tidak selalu tepat waktu.

AdminASKES