Jepang Dilanda Wabah Flu Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir

Penyebab Lonjakan Wabah Flu di Jepang
Beberapa faktor utama memicu lonjakan kasus flu ini. Pertama, mobilitas masyarakat yang tinggi selama musim liburan akhir tahun dan Tahun Baru Imlek mempercepat penyebaran virus. Aktivitas sosial yang padat dan perjalanan domestik maupun internasional yang intensif membuat virus influenza mudah menyebar dari satu wilayah ke wilayah lain25.
Kedua, tingkat vaksinasi flu di Jepang tahun ini relatif rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan populasi menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus influenza tipe A dan B, yang merupakan penyebab utama wabah flu saat ini. Mutasi virus yang terus terjadi juga menurunkan efektivitas vaksin flu musiman, sehingga perlindungan yang diberikan tidak optimal25.
Ketiga, cuaca musim dingin yang panjang dan ekstrem di Jepang turut memperparah situasi. Cuaca dingin membuat orang lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan, meningkatkan risiko penularan virus melalui kontak dekat2.
Dampak pada Sistem Kesehatan
Lonjakan kasus flu ini memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan Jepang. Banyak rumah sakit dan klinik kewalahan menangani jumlah pasien yang terus meningkat. Beberapa klinik bahkan harus tetap buka selama libur Tahun Baru untuk melayani pasien flu yang terus berdatangan. Rata-rata pasien flu per klinik mencapai 64,39 orang, lebih dari dua kali lipat ambang batas peringatan sebesar 30 pasien per fasilitas medis15.
Selain itu, terjadi kekurangan obat antivirus utama seperti oseltamivir (Tamiflu) yang digunakan untuk mengobati pasien flu. Produsen obat generik terbesar di Jepang, Sawai Pharmaceutical, sempat menghentikan sementara distribusi oseltamivir karena kendala produksi, yang memperburuk situasi pengobatan pasien flu15.
Risiko Kesehatan dan Kasus Kematian
Wabah flu ini tidak hanya menyebabkan lonjakan kasus, tetapi juga meningkatkan risiko komplikasi serius seperti pneumonia, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Kesimpulan
Wabah flu di Jepang pada akhir 2024 hingga awal 2025 merupakan yang terburuk dalam 25 tahun terakhir, dengan jumlah kasus yang mencapai rekor tertinggi sejak 1999. Faktor utama penyebabnya adalah mobilitas tinggi masyarakat, rendahnya tingkat vaksinasi, cuaca dingin yang ekstrem, serta keterbatasan pasokan obat antivirus. Wabah ini memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan Jepang dan meningkatkan risiko komplikasi serius serta kematian.