Ketua Komisi X DPR Apresiasi Polri Bongkar Sindikat Uang Palsu di Kampus
ptaskes.com – Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada aparat penegak hukum, khususnya pihak kepolisian, atas keberhasilannya membongkar kasus pencetakan dan peredaran uang palsu yang beroperasi di lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan. Kasus ini melibatkan oknum pegawai kampus dan berhasil diungkap oleh pihak kepolisian dengan menetapkan 17 tersangka.
Hetifah menekankan pentingnya membongkar sindikat yang terlibat dalam kasus tersebut untuk mencegah munculnya citra buruk di institusi pendidikan. “Kami meminta pihak kepolisian untuk segera membongkar siapa yang terlibat https://medusa88.me/, sehingga menghindari munculnya spekulasi yang dapat merugikan citra institusi pendidikan,” ujar Hetifah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (18/12/24)34.
Kasus ini terungkap setelah polisi menerima laporan adanya transaksi menggunakan uang palsu senilai Rp500 ribu di daerah Pallangga, Gowa. Dari laporan tersebut, polisi mengembangkan kasus dan menemukan uang palsu senilai Rp446,7 juta. Lokasi pencetakan uang palsu ditemukan di gedung perpustakaan Syekh Yusuf di kampus UIN Alauddin Makassar, tepatnya di lantai satu lobi perpustakaan7.
Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, berinisial AI, disebut memiliki peran sentral dalam operasi sindikat uang palsu tersebut. AI menyediakan tempat aman untuk memproduksi uang, surat berharga negara (SBN), hingga sertifikat deposit BI yang nilainya mencapai ratusan triliunan rupiah7.
Hetifah berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama lingkungan kampus, untuk meningkatkan pengawasan terhadap beragam aktivitas di kampus dan menjaga kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan. “Kita berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran buat semua, terutama lingkungan kampus dan mengingatkan semua pihak untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas di kampus, serta menjaga kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan,” kata Hetifah34.
Polisi telah mengamankan 15 tersangka, dengan sembilan di antaranya telah ditahan. Polisi masih terus mengembangkan kasus ini dan kemungkinan akan ada penambahan tersangka yang terlibat dalam memproduksi serta mengedarkan uang palsu tersebut34.