Medical Korea 2025 Akan Bahas Layanan Kesehatan Pribadi yang Didukung AI

Medical Korea 2025 siap menarik perhatian dunia kesehatan global lewat tema besar: “Layanan Kesehatan Pribadi yang Didukung AI: Integrasi ke Kehidupan Sehari-hari”. Konferensi ini akan berlangsung pada 20–23 Maret 2025 di COEX, Seoul, Korea Selatan. Tahun ini menandai edisi ke-15 dari Global Healthcare & Medical Tourism Conference, sebuah acara yang rutin mempertemukan pemimpin, inovator, dan praktisi kesehatan dari berbagai negara.
Fokus Utama: AI dalam Layanan Kesehatan Pribadi
Tema tahun ini menegaskan komitmen Korea Selatan untuk mempercepat penerapan kecerdasan buatan (AI) di sektor kesehatan. Fokus utama terletak pada layanan kesehatan yang bersifat personal dan terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari. Forum ini akan menampilkan berbagai contoh inovasi, seperti penggunaan AI di rumah sakit, klinik, dan aplikasi pemantauan kesehatan secara real-time.
AI berperan dalam meningkatkan akurasi diagnosis, menyesuaikan terapi, dan memprediksi risiko penyakit berdasarkan data kesehatan personal. Dengan pendekatan ini, layanan kesehatan bergeser dari yang reaktif menjadi proaktif dan preventif, menyesuaikan kebutuhan unik setiap pasien.
Agenda dan Pembicara Kunci
Medical Korea 2025 menghadirkan enam forum utama yang membahas integrasi AI dalam layanan kesehatan. Para ahli dunia akan memimpin sesi-sesi ini. Alistair Erskine, Chief Information and Digital Officer dari Emory Healthcare dan Emory University, akan membuka acara dengan pidato utama berjudul “Penerapan AI Generatif di Dunia Nyata untuk Meningkatkan Pengalaman Layanan Kesehatan Digital”.
Park Seung-min, profesor dari Nanyang Technological University dan peraih Ig Nobel atas inovasi Precision Health Toilet, juga akan tampil sebagai pembicara utama. Ia akan membawakan tema “Mengintegrasikan Wawasan AI untuk Kesehatan Presisi”.
Peserta akan mempelajari bagaimana berbagai negara—termasuk Korea, AS, Uni Eropa, UEA, India, dan Malaysia—menerapkan AI di bidang kesehatan. Studi kasus ini akan menjadi dasar diskusi tentang tantangan, peluang, dan strategi penerapan AI secara global.
Kolaborasi Internasional dan Wisata Medis
Selain forum ilmiah, Medical Korea 2025 juga membuka ruang untuk kerja sama internasional di bidang wisata medis dan layanan kesehatan publik global. Berbagai lembaga kesehatan Korea akan bertemu langsung dengan pembeli internasional untuk menjalin kemitraan dan memperluas jangkauan layanan ke pasar global.
Pameran promosi yang berlangsung bersamaan akan menghadirkan tiga zona utama: K-Beauty Zone, Medical Industry Zone, dan Hospital Zone. Zona-zona ini akan menampilkan kekuatan Korea dalam menggabungkan teknologi, layanan kesehatan, dan industri kecantikan dalam satu ekosistem yang saling mendukung.
Tantangan dan Masa Depan Layanan Kesehatan Berbasis AI
Meskipun menjanjikan, penerapan AI dalam layanan kesehatan menghadapi sejumlah tantangan. Isu keamanan data, privasi pasien, dan kesiapan infrastruktur digital menjadi sorotan penting. Korea Selatan berupaya mengatasi hal ini melalui kebijakan yang mendukung inovasi dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta.
Andy Hong, Direktur Department of Global Healthcare Business (Inbound) di KHIDI, menyatakan bahwa Medical Korea 2025 menjadi ajang penting untuk berbagi wawasan dan mengembangkan masa depan industri kesehatan global. Ia menekankan pentingnya integrasi antara teknologi dan layanan kesehatan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Kesimpulan
Medical Korea 2025 bukan sekadar konferensi. Ini adalah momen penting untuk menunjukkan bagaimana teknologi AI bisa mengubah wajah layanan kesehatan menjadi lebih personal, efisien, dan terjangkau. Dengan menghadirkan tokoh-tokoh terdepan dalam dunia kesehatan digital, Korea Selatan mengukuhkan perannya sebagai pelopor transformasi layanan kesehatan global yang berfokus pada pasien dan didukung oleh teknologi canggih.