Pasha Ungu Heran: Anak Cerebral Palsy Masih Tak Dapat Bansos dalam Rapat Bersama Mensos
ptaskes.com – Pasha Ungu, penyanyi sekaligus anggota DPR RI, baru-baru ini mengadakan rapat bersama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini untuk membahas isu bantuan sosial (bansos) bagi anak-anak penyandang disabilitas, termasuk anak dengan kondisi cerebral palsy. Dalam rapat tersebut, Pasha mengungkapkan keheranannya saat mengetahui bahwa masih ada anak-anak dengan cerebral palsy yang belum mendapatkan akses terhadap bansos yang menjadi hak mereka.
Cerebral palsy adalah kondisi neurologis yang mempengaruhi gerakan dan koordinasi tubuh. Anak-anak dengan cerebral palsy sering kali membutuhkan perawatan khusus dan dukungan tambahan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, banyak dari mereka yang tergantung pada bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, termasuk perawatan medis, pendidikan, dan rehabilitasi.
Dalam rapat yang diadakan, Pasha Ungu menyampaikan kekecewaannya ketika menemukan fakta bahwa sejumlah anak dengan cerebral palsy tidak terdaftar dalam program bansos. Ia menyatakan bahwa seharusnya pemerintah sudah memiliki data yang akurat dan lengkap mengenai penyandang disabilitas agar bantuan dapat disalurkan dengan tepat. “Bagaimana mungkin anak-anak ini tidak mendapatkan bansos? Mereka juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah,” ungkap Pasha.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menanggapi dengan serius pernyataan Pasha. Ia mengakui bahwa masih ada tantangan dalam pendataan anak-anak penyandang disabilitas, termasuk yang mengalami cerebral palsy. Risma menegaskan bahwa kementeriannya berkomitmen untuk memperbaiki sistem pendataan dan memastikan bahwa semua anak, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, mendapatkan akses yang layak terhadap bantuan sosial.
Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan akses bansos bagi anak-anak penyandang disabilitas melalui berbagai program. Salah satu inisiatif adalah memperkuat kerja sama dengan berbagai lembaga dan organisasi non-pemerintah untuk mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan bantuan. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk memperbaiki sistem pendataan agar lebih akurat dan transparan.
Pasha juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam membantu anak-anak dengan cerebral palsy dan penyandang disabilitas lainnya. Kesadaran dan kepedulian masyarakat dapat membantu mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan bantuan dan mendorong pemerintah untuk lebih responsif terhadap kebutuhan mereka. “Mari kita bersama-sama membuka mata dan hati untuk membantu sesama,” ajak Pasha.
Rapat antara Pasha Ungu dan Menteri Sosial Tri Rismaharini menyoroti isu penting mengenai akses bantuan sosial bagi anak-anak penyandang disabilitas, khususnya mereka yang mengalami cerebral palsy. Keheranan Pasha tentang adanya anak-anak yang tidak mendapatkan bansos mencerminkan tantangan yang masih dihadapi pemerintah dalam pendataan dan penyaluran bantuan. Dengan komitmen dari semua pihak, diharapkan anak-anak penyandang disabilitas dapat mendapatkan hak dan dukungan yang mereka perlukan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.