Profil Katherine Johnson, Matematikawan Berkulit Hitam Yang Menginspirasi!
ptaskes – Katherine Johnson adalah salah satu tokoh paling inspiratif dalam sejarah sains dan teknologi. Sebagai seorang matematikawan Afro-Amerika, kontribusinya dalam misi luar angkasa Amerika Serikat tidak hanya membuka jalan bagi eksplorasi luar angkasa, tetapi juga membongkar batasan ras dan gender di dunia yang didominasi laki-laki. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi perjalanan hidupnya, pencapaian luar biasa, dan dampaknya terhadap sains dan masyarakat.
Awal Kehidupan
Katherine Coleman Goble lahir pada 26 Agustus 1918, di White Sulphur Springs, West Virginia. Sejak usia muda, ia menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika. Pada usia 14 tahun, ia sudah menyelesaikan sekolah menengah atas dan melanjutkan studi di West Virginia University, di mana ia menjadi salah satu perempuan kulit hitam pertama yang memperoleh gelar di bidang matematika. Johnson lulus pada tahun 1937, kemudian bekerja sebagai guru sebelum bergabung dengan National Advisory Committee for Aeronautics (NACA), yang kemudian menjadi NASA.
Karier di NASA
Pada tahun 1953, Johnson mulai bekerja di NASA, di mana ia ditempatkan di tim perhitungan yang dikenal sebagai ” komputer manusia.” Dalam era pra-komputer, tugas perhitungan dilakukan secara manual oleh para matematikawan, dan Johnson adalah salah satu yang terbaik. Ia terlibat dalam berbagai misi luar angkasa, termasuk perhitungan untuk penerbangan suborbital Alan Shepard dan misi orbital John Glenn.
Salah satu pencapaian terpentingnya adalah perannya dalam misi Apollo 11, yang berhasil mendaratkan manusia di bulan pada tahun 1969. Johnson menghitung jalur penerbangan dan memastikan bahwa pesawat ruang angkasa dapat kembali ke Bumi dengan aman. Keterampilannya dalam memecahkan masalah matematis kompleks dan kemampuannya untuk bekerja di bawah tekanan menjadi kunci kesuksesan misi-misi tersebut.
Menghadapi Tantangan
Meskipun Johnson memiliki bakat dan kemampuan yang luar biasa, perjalanan kariernya tidaklah mudah. Ia menghadapi tantangan besar sebagai seorang perempuan kulit hitam di lingkungan yang didominasi laki-laki dan berwarna putih. Diskriminasi rasial dan gender merupakan tantangan sehari-hari, tetapi Johnson tidak membiarkan hal tersebut menghentikannya. Ia menunjukkan ketekunan dan dedikasi, membuktikan bahwa keahlian dan kerja keras dapat mengatasi segala rintangan.
Warisan dan Pengaruh
Katherine Johnson tidak hanya meninggalkan warisan sebagai seorang matematikawan, tetapi juga sebagai simbol keberanian dan ketahanan. Pada tahun 2015, dia menerima Presidential Medal of Freedom dari Presiden Barack Obama, yang menandai pengakuan atas kontribusinya terhadap eksplorasi luar angkasa dan hak-hak sipil. Kisah hidupnya diangkat dalam buku “Hidden Figures” karya Margot Lee Shetterly, yang kemudian dijadikan film dengan judul yang sama, membawa perhatian luas terhadap kontribusi perempuan dan orang kulit hitam dalam sejarah NASA.
Katherine Johnson meninggal pada 24 Februari 2020, tetapi warisannya akan terus menginspirasi generasi mendatang. Dia telah membuka jalan bagi banyak perempuan dan minoritas untuk mengejar karir di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika).
Kesimpulan
Katherine Johnson adalah contoh nyata bahwa dengan kerja keras, keberanian, dan kecerdasan, kita dapat mengatasi tantangan dan menciptakan perubahan. Kontribusinya dalam perjalanan luar angkasa tidak hanya mengubah cara kita melihat dunia, tetapi juga membuktikan bahwa batasan yang ada hanya ada di pikiran kita. Sebagai seorang pionir, dia telah menginspirasi banyak orang untuk mengejar impian mereka, tidak peduli seberapa besar rintangan yang harus dihadapi. Johnson telah menghitung langkah-langkah menuju ruang angkasa, dan kini kita semua dapat melanjutkan langkah-langkah tersebut dengan keberanian dan semangat yang sama.